Podcast: Persepsi dan pengalaman tentang pencegahan, deteksi, dan manajemen perdarahan pasca persalinan: sintesis bukti ilmiah kualitatif

Dalam podcast ini, Alya Hazfiarini dan Rana Islamiah Zahroh akan menarasikan perbincangan Martha Vazquez Corona, dengan penulis koresponden Meghan Bohren, kepala unit Gender and Women’s Health di Universitas Melbourne, Australia, tentang sistematik review pada penelitian kualitatif ini beserta temuan reviewnya dalam Bahasa Indonesia.

- Read transcript

Setelah didirikan 30 tahun yang lalu sebagai group review Cochrane yang pertama, The Cochrane Pregnancy and Childbirth group atau Grup Kehamilan dan Persalinan Cochrane telah menghasilkan lebih dari 650 Cochrane review. Beberapa di antara review tersebut  berhubungan dengan perdarahan pascapersalinan, yang mana pada bulan November 2023 telah ditambahkan sistematik review terbaru yang me-review hasil penelitian-penelitian kualitatif (atau disebut dengan qualitative evidence synthesis). Qualitative evidence synthesis review ini juga didukung oleh the Cochrane Effective Practice and Organisation of Care Group. Dalam podcast ini, Alya Hazfiarini dan Rana Islamiah Zahroh akan menarasikan perbincangan Martha Vazquez Corona, dengan penulis koresponden Meghan Bohren, kepala unit Gender and Women’s Health di Universitas Melbourne, Australia, tentang sistematik review pada penelitian kualitatif ini beserta temuan reviewnya dalam Bahasa Indonesia.

Marta: Halo Meghan. Pertama-tama, bisakah kamu jelaskan sedikit tentang pendarahan pasca persalinan? Apa itu? dan bagaimana pengaruhnya terhadap perempuan secara global?

Meghan: Halo Marta. Pendarahan pasca persalinan atau pendarahan postpartum adalah kondisi dimana perempuan mengalami kehilangan banyak darah setelah melahirkan. Pendarahan pasca persalinan merupakan penyebab utama kematian ibu di seluruh dunia, dan hampir seluruh kematian terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Pendarahan pasca persalinan merupakan masalah besar sehingga Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan agar semua perempuan yang melahirkan diberikan obat uterotonika untuk mencegahnya.
Namun, sebagian besar perempuan yang mengalami pendarahan pasca persalinan tidak memiliki faktor risiko yang dapat diidentifikasi. Ini berarti sangat penting untuk terus memantau pendarahan dengan cermat selama dan setelah persalinan untuk melakukan deteksi dini dan juga melakukan intervensi jika diperlukan. Untungnya sistematik review Cochrane menemukan bahwa intervensi yang efektif telah tersedia, seperti uterotonika, asam traneksamat, cairan intravena, dan pijat uterus.

Marta: Jadi mengapa penting untuk melakukan sistematik review Cochrane terhadap penelitian kualitatif mengenai pencegahan, pendektesian, dan penanganan perdarahan pasca persalinan, untuk disandingkan dengan sistematik review Cochrane sebelumnya mengenai efektivitas dari intervensi untuk perdarahan pasca persalinan?

Meghan: Meskipun terdapat intervensi yang efektif untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani perdarahan pasca persalinan, intervensi-intervensi  ini belum diterapkan dengan baik, terutama di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Penelitian kualitatif dapat membantu kita memahami alasan mengapa intervensi tersebut belum diterapkan dengan baik. Selain itu, dari penelitian dan program kesehatan ibu yang ada, kita juga mengetahui bahwa preferensi dan nilai-nilai pribadi perempuan mempengaruhi keputusan perempuan untuk mengakses layanan persalinan di fasilitas kesehatan. Karena itu, sangat penting untuk memahami persepsi dan pengalaman perempuan mengenai pendarahan pasca persalinan agar dapat menilai pengaruh faktor-faktor di tingkat individu dan komunitas. Kami juga tertarik untuk memahami tantangan dan peluang yang dihadapi oleh petugas kesehatan dan pemangku kepentingan sistem kesehatan lainnya yang mungkin mempengaruhi penyediaan layanan kesehatan.
Jadi, secara kolektif, sistematik review terhadap penelitian kualitatif ini akan membantu para peneliti dan pembuat kebijakan untuk mengidentifikasi kesenjangan penting dalam penerapan intervensi yang direkomendasikan untuk pendarahan pascapersalinan.

Marta: Dan apa temuan yang kamu temukan mengenai persepsi dan pengalaman terkait  pendarahan pasca persalinan?

Meghan: Kami mengidentifikasi 67 penelitian yang memenuhi kriteria sistematik review kami, dan kami mengambil sampel sebanyak 43 penelitian untuk dimasukkan dalam analisis. 43 penelitian tersebut dilakukan di 26 negara, dimana 31 penelitian dilakukan di negara-negara berpendapatan rendah atau menengah. 43 penelitian ini sebagian besar mencakup perspektif perempuan, anggota keluarga atau masyarakat, dan petugas kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan maupun di fasilitas berbasis masyarakat.

Marta: Terima kasih atas informasinya. Kedengarannya seperti berbagai penelitian yang bagus. Bisa ceritakan kepada kami tentang hasil utama review ini, dimulai dari hasil seputar keyakinan masyarakat.

Meghan: Kami menemukan bahwa kepercayaan budaya seputar pendarahan pascapersalinan mempengaruhi pandangan perempuan dan masyarakat tentang pendarahan pascapersalinan. Misalnya, banyak kelompok masyarakat menganggap pendarahan selama dan setelah melahirkan adalah “normal” dan diperlukan untuk memulihkan dan membersihkan tubuh perempuan setelah hamil dan melahirkan. Sebagian masyarakat bahkan meyakini bahwa pendarahan pasca melahirkan disebabkan oleh kekuatan gaib atau roh jahat. Artinya, ketika perempuan melahirkan di rumah atau tidak di fasilitas kesehatan, keyakinan budaya mengenai kehilangan darah dapat menyebabkan tertundanya upaya mencari perawatan yang dapat menyelamatkan perempuan tersebut.

Marta: Lalu bagaimana dengan pandangan tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan?

Meghan: Di fasilitas kesehatan, petugas kesehatan seringkali kesulitan memperkirakan jumlah darah yang hilang setelah melahirkan. Jadi menurut petugas kesehatan menghitung jumlah darah yang hilang merupakan hal yang rumit dan merupakan perubahan praktik yang kontroversial.
Dan ketika sudah teridentifikasi bahwa ada perempuan yangv mengalami pendarahan pascapersalinan, petugas kesehatan melaporkan adanya tantangan dalam menangani pendarahan pascapersalinan yang meliputi kurangnya staf, kondisi kerja yang penuh tekanan, pelatihan yang tidak memadai, dan juga kurangnya obat-obatan dan logistik kesehatan. Tantangan-tantangan ini menyebabkan tertundanya penanganan pendarahan pasca persalinan secara tepat waktu.
Ada juga beberapa strategi yang menurut petugas kesehatan bermanfaat dalam meningkatkan pendeteksian dan penanganan pendarahan pascapersalinan. Hal ini mencakup pelatihan menggunakan simulasi berbasis tim yang mempertemukan beberapa tipe petugas kesehatan secara bersamaan, seperti bidan dan dokter kandungan. Jenis pelatihan ini membantu tim petugas kesehatan untuk bekerja sama dengan cepat, efisien, dan baik sebagai tim.

Marta: Dan yang terakhir namun yang tak kalah pentingnya, apa yang kamu temukan tentang pengalaman perempuan yang selamat dari pendarahan pascapersalinan?

Meghan: Tema yang paling umum adalah perempuan menggambarkan pengalaman pendarahan pascapersalinan sebagai sesuatu yang menyakitkan, memalukan dan traumatis. Pasangan dan anggota keluarga mereka juga mengalami stress karena hal tersebut. 
Beberapa perempuan melaporkan ketidakpuasan terhadap tingkat keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan untuk penanganan perdarahan pasca persalinan, tetapi ada juga perempuan yang merasa bahwa pengambilan keputusan lebih baik dilakukan oleh petugas kesehatan. Namun, perempuan yang menjalani histerektomi atau operasi pengangkatan uterus yang dilakukan pada kasus perdarahan pascapersalinan yang sangat parah, mereka yakin bahwa diskusi yang mendalam dengan petugas kesehatan dan memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi (atau informed consent) sangatlah penting, mengingat konsekuensi fisik dan emosional jangka panjang dari histerektomi.

Marta: Terima kasih. Jadi, apa pesan utama yang bisa diambil oleh pendengar podcast ini mengenai pencegahan, pendeteksian dan penanganan pendarahan pasca persalinan?

Meghan: Sistematik review terhadap penelitian kualitatif kami menyoroti bagaimana meningkatkan pencegahan, pendeteksian, dan penanganan pendarahan pasca persalinan dapat dilakukan dengan melakukan intervensi yang didasarkan pada sistem kompleks dari  peran dan perilaku  perempuan, anggota masyarakat, dan petugas kesehatan. Jadi sangat penting untuk mempertimbangkan isu-isu yang lebih luas ketika merancang intervensi untuk memperbaiki penanganan perdarahan pascapersalinan.
Untuk membantu perancangan intervensi, dalam sistematik review kami ini, kami merancang beberapa petunjuk untuk membantu manajer program, pembuat kebijakan, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi dan perluasan intervensi untuk meningkatkan pencegahan, pendeteksian, dan penanganan pendarahan pascapersalinan. 

Marta: Meghan, terima kasih banyak. Jika pendengar ingin membaca sistematik reviewnya, bagaimana cara mereka bisa mendapatkannya?

Meghan: Terima kasih Martha, sistematik review ini tersedia online. Jadi semua orang bisa mengakses  sistematik review ini melalui  cochranelibrary.com dan mengetik “qualitative evidence synthesis dan postpartum haemmorhage” ke dalam kotak pencarian, mereka akan menemukan link untuk mengakses review kami.

Close transcript